RANTAI NILAI DAN DEKOMPOSISI PROSES DALAM PERANCANGAN BISNIS

Ini akan membahas konsep rantai nilai, dekomposisi proses, dan framework/kerangka kerja yang digunakan untuk menganalisis dan merancang proses bisnis yang efektif, karena sangat penting dalam dunia bisnis yang kompetitif untuk memahami proses bisnis dan rantai nilai.

Nilai Proses (Process Values)

Istilah "nilai proses" mengacu pada manfaat atau nilai yang diperoleh dari suatu proses bisnis. Ide ini berfokus pada bagaimana suatu produk atau jasa menciptakan nilai yang dirasakan oleh pelanggan selain memberikan manfaat secara fisik.

Elemen Nilai Proses:

  1. Backward Design: Merancang proses bisnis dengan menetapkan nilai yang ingin dicapai terlebih dahulu dan menentukan langkah-langkah yang diperlukan
  2. Model Proses: Memetakan sisi masukan, transformasi, dan keluaran dari suatu proses bisnis.
  3. Jenis Output: Nilai yang sebenarnya ingin diberikan kepada pelanggan disimpan dalam produk atau jasa yang dibuat. 

Hubungan Antar Nilai

Dalam proses bisnis, hubungan antar nilai terhubung satu sama lain dalam suatu jaringan atau rantai nilai. Hubungan ini dapat dikategorikan menjadi:

  1. Dekomposisi Objektif: Pemecahan tujuan strategis perusahaan menjadi bagian yang lebih kecil dan dapat diukur.
  2. Rantai Nilai Tambah: Menunjukkan bagaimana setiap langkah proses bisnis memberikan nilai tambahan yang berkontribusi pada hasil akhir.

Dekomposisi dan Klasifikasi Proses

Dekomposisi proses adalah metode untuk membagi proses bisnis menjadi bagian yang lebih kecil yang lebih mudah dipahami dan dikelola. Dekomposisi proses menggunakan berbagai framework sebagi berikut:

  1. Business Process Management (BPM) CBOK

·   Menekankan pengelolaan proses bisnis secara keseluruhan menggunakan pendekatan berbasis siklus hidup proses.

  1. Value Chain Framework (VCF)

·       Level 0

Level Value Chain, yang memisahkan proses untuk mentransfer nilai kepada pelanggan.

·       Level 1

Level Strategis, yang mengelola perencanaan, pengawasan, dan eksekusi proses yang memberikan keunggulan kompetitif.

·       Level 2

Level Taktikal, yang merupakan proses yang mendukung pencapaian strategi melalui keputusan taktis.

  1. Process Classification Framework (PCF)

·     Menawarkan struktur klasifikasi untuk membantu analisis dan perancangan proses bisnis.

Kesimpulan dan Implikasi dalam Perancangan Proses

Untuk merancang proses bisnis yang efektif, beberapa langkah penting yang harus diperhatikan sebagai berikut:

  1. Tentukan nilai utama: Identifikasi nilai yang ingin diberikan kepada pelanggan atau stakeholder.
  2. Lakukan dekomposisi proses: Petakan proses bisnis secara sistematis agar lebih mudah dipahami dan dikembangkan.
  3. Gunakan framework yang sesuai: Gunakan referensi seperti BPM CBOK, VCF, atau PCF untuk membantu dalam strukturisasi dan analisis proses.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memahami Proses sebagai Sistem Terintegrasi

Memahami Pemodelan Proses dalam Perancangan Proses Bisnis